Kawan-kawan siswa kelas 3 SMAN 1 Selong yang telah lulus berjumlah 248 orang, siang tadi melakukan pengambilan Ijazah, namun ironisnya mereka harus memberikan sumbangan satu sak semen baru mendapatkan Ijazah mereka. sebagian wali murid tidak mampu untuk memberikan sumbangan sebesar harga satu sak semen dan memberikan sumbangan semampu mereka, namun hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh pihak sekolah (panitia pengambilan Ijazah).
Perlu diketahui, bahwa SMAN 1 Selong merupakan salah sekolah yang menjadi sekolah favorit dan bergengsi. favorit bukan karena mutunya, namun karena dominan disana adalah golongan anak kaya, bergengsi karena berada tepat dipusat kota Kabupaten Lombok Timur. Jelas sudah bahwa semakin hari, pemerintah tidak lagi memperhatikan bagaimana mutu pendidikan namun cenderung pada proses pembiayaannya.
Kondisi pendidikan di lotim sendiri dari anggaran APBD hanya 8 persen saja, kemudian dari sisi kelulusan tahun ini, LOTIM peringkat terakhir dari kabupaten yang ada di NTB. tentunya ini semakin mengiris hati kita semua, sudah lulus malah diminta berikan sumbangan. tidak lulus ikut paket C. Inilah kondisi pendidikan kita. Biaya mahal, mutu tidak terjamin.
0 comments:
Post a Comment