2008-10-03

Maukah Kita Membaca

Hello Selamat Lebaran yaa buat semua, kita mulai dari nol ya (kayak iklan pertamina aja). Seusai lebaran ini saya sedikit mencoba mencoret blog sederhana ini dengan sebuah coretan tiada pangkal, hanya sebuah goretan si gebrak saja.
Dimulai..............................."
Iqra. Bacalah. Bacalah atas nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bacalah. Bacalah mengapa dan bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta dan segala isinya. Bacalah bagaimana matahari dan bulan beredar pada waktu dan siklus yang sudah ditetapkan, berdasarkan pola dan perhitungan yang sangat rumit dan akurat. Bacalah bagaimana flora dan fauna dihidupkan berdasarkan musim dan siklusnya yang berkesinambungan. Bacalah bagaimana manusia, lelaki dan perempuan, diciptakan dari DNA purba hingga bermutasi sampai pada bentuk manusia modern saat ini. Iqra. Bacalah. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang hendak kita ingkari?. Bersyukurlah kita karena Tuhan telah menciptakan manusia dengan akal budi dan qalbu yang tidak dimiliki makhlukNya yang lain di langit dan di bumi ini. Tuhan Maha Besar. Karena itu tidak ada alasan bagi kita, umat manusia, untuk tidak mau, atau tidak mampu membaca semua yang sudah disuratkan dan disiratkan. Bacalah seluruh gejala dan proses alam yang ada di hadapan panca indra, kita agar kita selalu bisa mensyukuri nikmat Tuhan yang tiada bandingan itu. Bacalah. Maka pengetahuan akan terbentang maha luas dan maha kaya. Tanpa membaca kita akan menjadi makhluk yang buta dan tuli, yang tidak mampu mengapresiasi kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Bacalah. Maka kita harus membuka mata, membuka hati, membuka akal dan pikiran kita. Bacalah. Maka kita harus belajar. Kita harus melatih kecerdasan. Kita harus menimba ilmu pengetahuan. Kita harus mempelajari misteri dalam kehidupan dan keajaiban di dalam dan di luar semesta ini. Bacalah. Maka umat manusia harus memiliki akses yang seluas-luasnya terhadap ilmu pengetahuan, agama, dan pelbagai ajaran. Manusia harus memperoleh hak dan kesetaraan dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah, di madrasah-madrasah, di perguruan tinggi. Bacalah maka para pemimpin umat, di desa-desa, di kecamatan, di kabupaten, di propinsi, harus menyediakan sarana pendidikan dan pengajaran yang sebaik-baiknya dan seadil-adilnya kepada seluruh warganya, baik yang tinggal di desa-desa maupun di kota-kota besar.
Bacalah bahwa manusia diciptakan sama dan sederajat oleh Tuhan. Bahwa setiap orang sama dan setara di hadapan sang maut, di pintu surga atau di lembah neraka, sesuai amal saleh dan perbuatannya serta ilmu yang dimanfaatkannya. Bacalah bahwa belajar, mengajar, mendidik, adalah ibadah untuk sesama dan juga untuk agama dan untuk Tuhan, agar manusia tidak mengingkari kekuasaanNya yang tiada bertepi. Bacalah undang-undang dasar negeri ini. Bacalah bahwa pendidikan dan pengajaran adalah hak setiap warga Negara yang harus dipenuhi oleh semua pemerintahan, baik desa, di kecamatan, di kota, di kabupaten, maupun di provinsi. Tanpa memandang jenis kelamin, perbedaan usia, dan tingkat serta status sosialnya. Bacalah bahwa pendidikan dan pengajaran adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua unsur pemerintahan baik di desa, di kecamatan, di kota, di kabupaten, maupun di provinsi, tanpa memandang dan menghitung berapa pemasukan anggaran daerahnya, dan berapa luas serta populasi penduduknya.
Bacalah. Pendidikan dan pengajaran serta sarananya, sesungguhnya sudah bisa dimulai dan dibangun di desa-desa, terutama dari masjid-masjid desa yang tak terhitung jumlahnya. Seandainya para warga desa yang beragama Islam setiap hari Jumat menyedekahkan sebagian kecil rezekinya ke dalam kotak-kotak dan kantong-kantong sumbangan yang diedarkan dari satu saf ke saf yang lain di setiap masjid, di seluruh pelosok provinsi, dan kalau semua itu dikumpulkan menjadi satu, berapa juta atau berapa ratus juta rupiah dana yang sangat halal dan ikhlas itu, mampu dikeluarkan dan dikumpulkan di seluruh masjid besar di provinsi ini, hanya dalam satu hari Jumat? Dan berapa besar dana yang akan terakumulasi pada setiap tahun atau setiap 52 Jumat di seluruh provinsi? Ke manakah gerangan raibnya dana-dana umat itu? Untuk apakah penggunaannya selama ini? Sejak sebelum republik ini berdiri? Sejak agama Islam disiarkan di seluruh negeri? Pernahkan kita mengetahui bahwa selain saldo tersisa Jumat lalu, kita mendengar laporan dari para pengurus masjid bahwa sebagian dana sumbangan umat itu dialokasikan untuk dana pendidikan bagi warga yang tidak mampu? Atau disumbangkan untuk para yatim piatu dan fakir miskin? Atau untuk para orangtua jompo, para janda, dan para pengangguran? Bacalah saudara-saudaraku seiman dan para ulama serta pemimpin pemerintahan desa, camat, kota, kabupaten, dan provinsi. Seandainya saja setiap Jumat perolehan sumbangan dari masjid-masjid itu separuhnya saja disumbangkan untuk biaya pendidikan warganya, paling kurang untuk warga di sekitar masjid yang rumahnya berada dalam radius 500 meter dari masjid, maka berapa banyak sekolah, madrasah, sekolah menengah, sekolah tinggi, atau perguruan tinggi yang bisa dibangun setiap Jumat, atau setiap 52 Jumat? Berapa banyakkah guru dan dosen berkualitas yang bisa digaji untuk memberikan pelajaran dan pendidikan yang terbaik bagi warga di sekitar masjid? Berapa banyak anak-anak dari keluarga tidak mampu yang bisa disekolahkan atau dikirimkan ke sekolah tinggi atau perguruan tinggi secara gratis? Dan, berapa ratus atau ribu atau juta penduduk yang akan terbebaskan dari kebodohan, tercerahkan oleh ilmu dan pengetahuan dunia dan agama, dan terbukakan pintu hatinya untuk mensyukuri kebesaran Tuhan melalui pemanfaatan tanah, air, satwa, dan tumbuhan di sekitar masjid? Berapa banyak warga yang tidak perlu lagi menjual tenaga kasarnya untuk mengais-ngais rezeki di negeri tetangga yang seringkali sangat tega dan telengas terhadap para pekerja kita?.


Artikel Terkait:

29 comments:

membaca adalah sumber ilmu, sumber informasi, tentu aku mau dong membaca.

ini hal yang perlu juga dilakukan oleh semua orang kecuali mereka memang buta hurup. kalau pun buta huruf yang penting ada usaha

iye mas...ini terlalu sering di bicarakan.. baik dalam seminar.. lokakarya dll.. namun ujung2 menguap begitu saja seperti debu..

ah andai kata kita mempunyai sikap istiqomah dan fatonah.. mungkin negri ini akan lain jadinya

korupsi sudah merasuki segalanya, bahkan anak sekolah dan orang yang akan pergi haji juga jadi sasaran, disanalah "sebagian" fakta menyedihkan negeri kita :(

Kita anggap saja negeri ini sudah "koma",knp? Karena itu dpt memacu kita utk berjuang lebih, bekerja lebih, lebih keras lagi, ok? Tetap semangat!

hmmmm, nice posting kang!,
betapa menyenangkanya seandainya semua(atau sebagian besar) orang paham akan pentingnya peran ilmu yang dilandasi sikap taat padaNYA.

*ntar gw mimpi dulu yah, smg mimpiku gak lama,dan segera terwujud*

BacaLah,,,tapi MaaF Bang,saya baCa nya besok aja,,, sekarang mau bobo duLu. uDah ga tahan neh...nguantuk buwetuL euy!!!!

aku udah membacanya,tapi kok aku gak bisa menterjemahkan bahasa flora dan fauna ya?hue..he...

aeeitts, dalem sekali nih...isinya....semuanya bisa kena..dalam tulisan ini....,
tapi yang dapat diambil taat dan patuh adalah perintah NYA adalah suatu kewajiban...ummah

Iya bener abang mo baca nih ...

Good posting ...

Iya membaca adalah kata kuncinya ...dengan membaca kita bisa mancari ilmu dan mempelajari apapun didunia ini bukan merupakan larangan walaupun nilmu yang kita pelajari sangan bertentangan dengan hukum atau tradisi, karena baik buruknya ilmu tergantung bagaimana kita mengamalkannya ...

Jika ilmu yang kita miliki tidak diamalkan, maka untuk apa kita mempelajarinya ...

Kenyataan yang ada..realita...kapitalisme industri... paradigma uang diatas segalanya.. dan hilangnya sisi kemanusiaan.
hemmmhhh...

Membaca merupakan jendela dunia, dengan membaca org jadi tambah ilmu pengetahuan.

Saya setuju dengan membaca kita lebih bisa advance

Jadi, mari membaca..
Apa saja, termasuk membaca dunia!

segala sesuatu memang harus pake ilmu, untuk dapat ilmu harus dengan membaca.

membaca???itu kunci kesuksesan...kata om yahya si...:) lam kenal yah..

wah.. postingannya mantab bung. seep

kebetulan nama saya ada hubungannya dengan membaca,Saya setuju bahwa manusia banyak harus membaca ttg kehidupan.

Hmmmm...kok saya jadi pusing membaca yahh....

membaca itu perlu latihan, kalo cuma sekedar baca sih gampang, tapi biasanya yang dibaca hanya numpang lewat di mata, nggak masuk k pikiran dan perasaan.

Mas...klo postingnya panjang gitu kasih parangraf donk..kan lebih enak bacanya..thanks ..and sorry udh protess..ppiissssssss

BACA-BACA-BACA dan BACA Lah agar kita semua bisa mengerti akan kehidupan...dgn membaca peta dunia akan tepampang di depan mata...tanpa membaca kita pun bisa mati kutu tak bisa berkutik dlm hal apapun...

wehhh..berat banget tulisannya kang..hehehe..

ilmu pengetahuan bisa didapat dr mana saja..dan membaca salah satunya..ingin punya ilmu yg tinggi boleh saja, asal jangan salah "baca"

bagus postnya kang :)

sukses ;)

met malem....baru pulang dari kampung langsung ngeliat blog baru....

sudah baca tapi belum semua...jadi belum bisa ngasih komentar sekarang...mungkin besok deh. Haya mau ngasih komentar...tentang rumahnya aja

wah kaloyang kemarin masih RSS yah....sekarang sudah jadi Real Estate mantafffff dong....kapan...pindahnya...kok baru ngasih tau...kang...

mari
lam lekum...
HUEEEEEBATTTTT

maap saya ngopi kata-katanya tantowi yahya

"orang yang tidak suka membaca adalah orang yang tidak banyak tahu, ketidaktahuan dekat dengan kebodohan. dan kebodohan sangat dekat dengan kemiskinan."

tergantung baca apa dulu neh,,,,

Berhubung ym tak aktif dan sya gak pake kompi,jadi mau ngasih tau, enggak kok,malam bener2 cape kang.,he he he :d

banyak membaca bisa memperlambat atu mencegah kita jadi cepet pikun lo..:)

membaca tak mesti merespon tulisan untuk kemudian ditransformasikan dalam memori otak. Tapi juga bermakna merespon situasi sosial disekitar. Saya melihat hal itu, krtika Kanjeng Nabi ketika menerima perintah membaca .

dengan membaca qt jadi banyak tau...

good posting kang..

maaf lahir bathin juga ya?

kang ajari aku membaca ya....!!!!!!

Post a Comment